wajah cantik bagai rembulan malam
sungguhkah adanya?
tutur kata lembut dalam lantunan
akankah hanya angan?
senyum merekah sejuk terasa
itukah yang diinginkan?
lelah menanti
tentang arti yang tak pernah aku mengerti
peluh menitik
hingga dijadikan tinta dalam bait-bait
kemanakah kaki 'kan melangkah
untuk memahami... setapak yang harus kulalui
teringat kata yang tak pernah lupa
bukan hanya rasa... bukan hanya cinta
seperti itu adanya
dalam bahasanya ia berkata
tentang warna yang seharusnya berada
sungguh ku ingin tahu... sungguh ku ingin pahami
dalam tanya aku meminta
teruntuk hawa yang suci hatinya
ajarkan aku mengucap
uhibbuka fillah... uhibbuka fillah...
00:34 30-12-07
30.12.07
10.12.07
sedikit kuas diri
mengapa aku tak mampu berkata
apakah karena aku tak bahagia
beruntung aku masih bisa tertawa
dan aku hanya bisa berkhayal saja
tentang cinta... yang sempurna
dan aku hanya bisa.....
ku hanya mampu.....
tetap terdiam.....
terus terdiam.....
apapun itu... semua ini hanyalah
sedikit kuas diri
tidak lebih... tidak lebih...
12:50 10-12-07
apakah karena aku tak bahagia
beruntung aku masih bisa tertawa
dan aku hanya bisa berkhayal saja
tentang cinta... yang sempurna
dan aku hanya bisa.....
ku hanya mampu.....
tetap terdiam.....
terus terdiam.....
apapun itu... semua ini hanyalah
sedikit kuas diri
tidak lebih... tidak lebih...
12:50 10-12-07
terdiam sepi
aku disini...
terdiam sepi yang tak pasti
tanpa pagi yang 'kan terjelang
hanya malam semakin dalam
ku sendiri...
tersudut kelam tanpa henti
hanya senja yang terbiaskan
tanpa kata... tanpa suara...
tunjukkanlah bintang
yang bersinar di hatinya
berikanlah kehidupan
yang mewarnai dalam kesendirian
08:14 8-12-07
terdiam sepi yang tak pasti
tanpa pagi yang 'kan terjelang
hanya malam semakin dalam
ku sendiri...
tersudut kelam tanpa henti
hanya senja yang terbiaskan
tanpa kata... tanpa suara...
tunjukkanlah bintang
yang bersinar di hatinya
berikanlah kehidupan
yang mewarnai dalam kesendirian
08:14 8-12-07
29.10.07
sesal
sesal...
mengapa kita mengenal sesal?
haruskah kita menyesal?
sampai kapankah kita terpuruk dalam penyesalan?
hingga kita tak mampu menatap ke depan
dan berharap dapat memutar waktu ke belakang
sesal...
hanya itu yang mampu kuucap sekarang
09:13 29-10-07
mengapa kita mengenal sesal?
haruskah kita menyesal?
sampai kapankah kita terpuruk dalam penyesalan?
hingga kita tak mampu menatap ke depan
dan berharap dapat memutar waktu ke belakang
sesal...
hanya itu yang mampu kuucap sekarang
09:13 29-10-07
25.10.07
hanya itu.... darimu....
berkepak....
sayap-sayap di angkasa
menanti daun gugur dari rantingnya
angin itu membawaku
dengan cerita yang lalu
berganti musim apapun itu
rasa beku sulit untukku
hanya itu....
hanya itu darimu
25-10-2007 14:00
sayap-sayap di angkasa
menanti daun gugur dari rantingnya
angin itu membawaku
dengan cerita yang lalu
berganti musim apapun itu
rasa beku sulit untukku
hanya itu....
hanya itu darimu
25-10-2007 14:00
8.10.07
puisi cinta
bertanya tentang makna sebuah kata
yang sering mereka sebut... cinta
ku tanyakan pada Sang Maha Cinta
yang berkuasa atas hati kita
cinta...
begitu sering engkau dipuja
cinta...
sesak terasa kala rindu mendera
kisahmu terus mewarnai dunia
karena itulah hidup lebih bermakna
teruntuk siapakah hati ini mencinta?
08-10-07 19:37
yang sering mereka sebut... cinta
ku tanyakan pada Sang Maha Cinta
yang berkuasa atas hati kita
cinta...
begitu sering engkau dipuja
cinta...
sesak terasa kala rindu mendera
kisahmu terus mewarnai dunia
karena itulah hidup lebih bermakna
teruntuk siapakah hati ini mencinta?
08-10-07 19:37
13.9.07
dalam rindu ramadhan
saut surau mulai menyeru
penuh rindu menyebut nama-Mu
takkan sepi malam di kala itu
basah dzikir warnai hariku
suci ayat-Mu terkumandang selalu
teduh hati kala mengingat-Mu
lapar dahaga bukanlah duka
karena cintaku pada Yang Esa
Ya Rahman,
teguhkanku dalam iman
Ya Rohim,
sempurnakanku sebagai muslim
sungguh indah engkau ramadhan
yang kan selalu jadi dambaan
sungguh indah engkau ramadhan
salamku untukmu di tahun depan
13-09-07 22:11
penuh rindu menyebut nama-Mu
takkan sepi malam di kala itu
basah dzikir warnai hariku
suci ayat-Mu terkumandang selalu
teduh hati kala mengingat-Mu
lapar dahaga bukanlah duka
karena cintaku pada Yang Esa
Ya Rahman,
teguhkanku dalam iman
Ya Rohim,
sempurnakanku sebagai muslim
sungguh indah engkau ramadhan
yang kan selalu jadi dambaan
sungguh indah engkau ramadhan
salamku untukmu di tahun depan
13-09-07 22:11
roman tentang seorang hawa
lagu terangkai dengan merdu
mencuri mata yang telah layu
teruntuk kata tanpa jemu
bagi mereka di sekitarmu
dalam roman penuh nada
kisahmu kan terukir nyata
dari tinta seorang pujangga
tentang hidup seorang hawa
malaikat sore setia mendampingimu
membawa terbang ke segala penjuru
menantikan hari dengan senyummu
berharap pagi akan merindu
13-09-07 17:06
mencuri mata yang telah layu
teruntuk kata tanpa jemu
bagi mereka di sekitarmu
dalam roman penuh nada
kisahmu kan terukir nyata
dari tinta seorang pujangga
tentang hidup seorang hawa
malaikat sore setia mendampingimu
membawa terbang ke segala penjuru
menantikan hari dengan senyummu
berharap pagi akan merindu
13-09-07 17:06
12.9.07
sambut rumput pada ufuk
inspired from someone's writing
hijau rumput memandang
tetap bertahan dalam setiap injakan
yang membekas, walau ingin ku lepas
yang dalam, walau aku pun tak paham
diantara hamparan yang begitu luas
tertiup angin dengan lepas
lelahku dalam merasa
bayang hitam yang terus meraja
tanpa gontai sambut menerpa
berharap langit turun menepis duka
karena rupa yang terus saja sama
karena aku tak tahu mengapa
tetap berkata walau tanpa suara
dan terus terbawa
perlahan menapaki
menanti di ufuk yang kucari
disitu pun aku berdiri
12-09-07 17:29
hijau rumput memandang
tetap bertahan dalam setiap injakan
yang membekas, walau ingin ku lepas
yang dalam, walau aku pun tak paham
diantara hamparan yang begitu luas
tertiup angin dengan lepas
lelahku dalam merasa
bayang hitam yang terus meraja
tanpa gontai sambut menerpa
berharap langit turun menepis duka
karena rupa yang terus saja sama
karena aku tak tahu mengapa
tetap berkata walau tanpa suara
dan terus terbawa
perlahan menapaki
menanti di ufuk yang kucari
disitu pun aku berdiri
12-09-07 17:29
cerita malam
menghirup senja
ditemani malam cerah
aku ada
karena hati yang lelah
mengharapkan sapa dari awan
menantikan pagi tetap terjelang
syahdu kata tak lagi bermakna
hanya hampa yang mungkin terasa
12-09-07 12.10
ditemani malam cerah
aku ada
karena hati yang lelah
mengharapkan sapa dari awan
menantikan pagi tetap terjelang
syahdu kata tak lagi bermakna
hanya hampa yang mungkin terasa
12-09-07 12.10
11.9.07
sajak angin untuk hujan
mengamati setiap tetes yg membasahi
meresap hingga ke pori-pori
lirih larut membayangi
yang tak sirna ditelan mentari
rintik hujan tak henti mengairi
mewarnai angin yang mengiringi
semakin deras hujan berhembus
terus mengguyur dan tak terukur
lalu,
biarkan angin membisu
tetap menunggu hingga hujan berlalu
biarkan begitu
cukup biarkan seperti itu
11-09-07 23:09
meresap hingga ke pori-pori
lirih larut membayangi
yang tak sirna ditelan mentari
rintik hujan tak henti mengairi
mewarnai angin yang mengiringi
semakin deras hujan berhembus
terus mengguyur dan tak terukur
lalu,
biarkan angin membisu
tetap menunggu hingga hujan berlalu
biarkan begitu
cukup biarkan seperti itu
11-09-07 23:09
10.9.07
hari itu....
sepi langit di tengah cerahnya hari
tanpa awan yang menari-menari seperti biasa
sejuk terasa walau panas mendera
menuai sejuknya butiran semilir angin
diiringi lukisan debu di hamparan
menetapi langkah dengan senyum terkembang
sahut kata terukir merdu
walau beku rasa jiwaku untuk itu
tetap merajut simpul-simpul yang semakin tak menentu
begitulah hari itu kulalui
berharap ini semua bukan hanya lelah hati
yang terus menghantui
10-09-07 19:08
tanpa awan yang menari-menari seperti biasa
sejuk terasa walau panas mendera
menuai sejuknya butiran semilir angin
diiringi lukisan debu di hamparan
menetapi langkah dengan senyum terkembang
sahut kata terukir merdu
walau beku rasa jiwaku untuk itu
tetap merajut simpul-simpul yang semakin tak menentu
begitulah hari itu kulalui
berharap ini semua bukan hanya lelah hati
yang terus menghantui
10-09-07 19:08
jeram menderu
menapaki hilir penuh liku
terlarut akan jeram tanpa ragu
terus melaju...
menyelami gelombang-gelombang di setiap sudut
tak peduli rintih yang tersipu
melebur dalam setiap ayunanku
kala arus-arus itu pun menderu
melumpuhkan sendi-sendi hidupku
seperti diriku padamu dulu
silih berganti tanpa jemu
hanya hampa yang terus memburu
membiru tanpa sendu
20-08-07 17:52
terlarut akan jeram tanpa ragu
terus melaju...
menyelami gelombang-gelombang di setiap sudut
tak peduli rintih yang tersipu
melebur dalam setiap ayunanku
kala arus-arus itu pun menderu
melumpuhkan sendi-sendi hidupku
seperti diriku padamu dulu
silih berganti tanpa jemu
hanya hampa yang terus memburu
membiru tanpa sendu
20-08-07 17:52
hembusan sepoi dalam badai
inspired from friend's story
gemeruh badai itulah diriku
menyapu setiap hamparan di hadapan
berhembus tanpa peduli
menyapa langit dan awan sesuka hati
ku tiupkan nada-nada keluh kesahku
ditemani dawai dalam genggaman
setiap pagi setiap malam
agar mereka semua tahu
ku ingin kau di pundakku
lelahku dalam gemuruh
bergelombang melawan laju roda
saat sambut senyummu meniup hatiku
tak ada lagi seperti dulu
hingga aku mampu sepoikan dunia
entah mengapa gemuruhku gerimiskan hatimu
ku rindu lembut tiupanmu
yang mampu meruntuhkan ego-egoku
tetaplah berhembus bersamaku
menatap angkasa mengukir dunia
karena aku takut
badai jiwaku yang lalu
sanggup tenggelamkanku dalam sedihku
kembalilah untukku.. sejukkan hasratku
17-08-07 15:45
gemeruh badai itulah diriku
menyapu setiap hamparan di hadapan
berhembus tanpa peduli
menyapa langit dan awan sesuka hati
ku tiupkan nada-nada keluh kesahku
ditemani dawai dalam genggaman
setiap pagi setiap malam
agar mereka semua tahu
ku ingin kau di pundakku
lelahku dalam gemuruh
bergelombang melawan laju roda
saat sambut senyummu meniup hatiku
tak ada lagi seperti dulu
hingga aku mampu sepoikan dunia
entah mengapa gemuruhku gerimiskan hatimu
ku rindu lembut tiupanmu
yang mampu meruntuhkan ego-egoku
tetaplah berhembus bersamaku
menatap angkasa mengukir dunia
karena aku takut
badai jiwaku yang lalu
sanggup tenggelamkanku dalam sedihku
kembalilah untukku.. sejukkan hasratku
17-08-07 15:45
seberkas cahaya
seberkas cahaya itu datang begitu saja
mengetuk mata yang telah lama terpejam
yang telah lupa akan indahnya kilauan
dan terlelap dalam alunan semu
mungkin hanya sekejap
memang begitu adanya
tetapi sinarnya begitu melekat
biasnya mampu menerangi celah-celah yang kosong
gelap bagai ruang pengap
tertutup rapat
hingga tak tahu arah yang dituju
kemana harus menyusuri setiap langkah-langkahku
akankah itu untukku
atau untuk siapa?
17-08-07 10.25
mengetuk mata yang telah lama terpejam
yang telah lupa akan indahnya kilauan
dan terlelap dalam alunan semu
mungkin hanya sekejap
memang begitu adanya
tetapi sinarnya begitu melekat
biasnya mampu menerangi celah-celah yang kosong
gelap bagai ruang pengap
tertutup rapat
hingga tak tahu arah yang dituju
kemana harus menyusuri setiap langkah-langkahku
akankah itu untukku
atau untuk siapa?
17-08-07 10.25
tulisan yang terdiam
menulis disini tentang apa yang aku tulis
terpaku akan satu
yang mungkinpun aku tak tahu
dan aku tetap membisu
diam membeku dalam anganku
tanpa sadar...
mengalir lembut ke dalam nadi-nadi
saraf-saraf tak terlupa tersusupi
begitu halus... begitu lembut...
banyak suara tak henti-hentinya berkata
dengungan-dengungan yang begitu mengiris-iris
bertubi-bertubi hingga tak berasa lagi
walaupun begitu
mereka tidak akan pernah tahu
begitupun juga kamu
karena aku ingin begitu.
16-08-07 22:22
terpaku akan satu
yang mungkinpun aku tak tahu
dan aku tetap membisu
diam membeku dalam anganku
tanpa sadar...
mengalir lembut ke dalam nadi-nadi
saraf-saraf tak terlupa tersusupi
begitu halus... begitu lembut...
banyak suara tak henti-hentinya berkata
dengungan-dengungan yang begitu mengiris-iris
bertubi-bertubi hingga tak berasa lagi
walaupun begitu
mereka tidak akan pernah tahu
begitupun juga kamu
karena aku ingin begitu.
16-08-07 22:22
Langganan:
Postingan (Atom)